Thursday, October 16, 2014

Penggunaan Konsep Esensial geografi dalam Menganalisis Suatu Daerah

Analisis Kabupaten Malang Menggunakan 
Konsep Esensial Geografi

Vina Mutammimatul Azizah
Pendidikan IPS, FIS, Universitas Negeri Malang.
Offering B 2014

            Saya tinggal di Kabupaten Malang dimana Kabupaten Malang terletak pada 112o17’10,19’’ – 112o57’00’’ BT 7o44’55,11’’- 8o26’35,45’’ di sebelah timur Kabupaten Blitar dan sebelah barat Kabupaten Lumajang. Kabupaten Malang merupakan Kabupaten terbesar nomer dua setelah Kabupaten Banyuwangi. Bagian utara  Kabupaten Malang  berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan yang hanya berjarak sekitar 46 km dari Kabupaten Malang, sedangkan bagian selatan Kabupaten Malang berbatasan dengan Pantai Selatan dimana Pantai selatan tersebut adalah bagian dari Samudra Hindia. Kabupaten Malang  mempunyai potensi pariwisata pantai yang sangat indah yang terbentang dalam empat Kecamatan dari  Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Bantur dan yang terkhir Kecamatan Donomulyo. Dari pantai Sendangbiru, Pantai Sempu, Pantai Goa Cina, Pantai Bajul Mati, Pantai Balekambang, Pantai Kondang Merak , Pantai Ngliyep dan pantai pantai yangbelum terjamah oleh manusia. Biasanya, penduduk pada pesisir pantai identik dengan profesi sebagai nelayan. Akan tetapi masyarakat pesisir pantai selatan di Kabupaten Malang tidak semuanya berprofesi sebagai nelayan, itu dikarenakan ombak laut selatan yang begitu ganas, hanya di Kecamatan Sumbermanjing Wetan tepatnya di pantai Sendang Biru masyarakatnya bekerja sebagai nelayan karena ombak di Pantai ini tidak begitu ganas dikarenakan sudah terpecah oleh pulau pulau di sekitar pulau Sempu. Dengan ganas dan kerasnya dempuran ombak di laut selatan maka tak heran jika karang-karang pantai selatan begitu cepat mengalami pengikisan akibat erosi air laut tersebut.
            Selain mempunyai pesona pantai yang indah, Kabupaten Malang juga mempunyai potensi cagar budaya, seperti kawasan budaya Tionghoa  yang terletak di Kecamatan Gunung Kawi dan Candi Jago serta Candi kidal di Kecamatan Tumpang. Kabupaten Malang terkenal dengan apel malang nya, dimana hasil perkebunan tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah yang mana hasil perkebunan tersebut di distribusikan kepada daerah-daerah lain yang tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman buah ini seperti Kabupaten Lumajang. Sedangkan Kabupaten Malang membutuhkan distribusi pasir sebagai bahan bangunan dari Kabupaten Lumajang yang mana Kabupaten Malang tidak memiliki sumber pasir. Selain itu Kabupaten Malang juga berinteraksi dengan Kota Batu yang mana Kota Batu merupakan Suplier  utama sayur mayur terhadap Kabupaten Malang. Itu terjadi di karenakan adanya perbedaan penampakan alam  antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang sehingga dapat  menjadikan keterpaduan antara dua Kabupaten tersebut. Dengan bentang alam yang dataran tinggi dan kondisi tanah yang aluvial, maka masyarakat Kabupaten Malang lebih dominan hidup di daerah pertanian dan berprofesi sebagai petani.
            Lokasinya yang strategis dan aksesbilitasnya yang sangat mudah membuat saya betah tinggal di Kabupaten Malang. Cukup dengan transportasi darat ataupun udara Kabupaten Malang dapat di jangkau tanpa perlu menyebarang menggunakan transportasi air.

Perbedaan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial

Segi Perbedaan
IPS
Ilmu-Ilmu Sosial
Segi Levelnya
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di tingkat sekolah.

Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan tinggi/universitas.
Segi Scope dann size-nya
Tidak begitu luas cakupannya
Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas
Segi Level off difficulty-nya
Ilmu Pengetahuan Sosial konsep dan generalisasi perlu di sedehanakan agar lebih mudha di pahami oleh murid-murid.

Ilmu- Ilmu Sosial menyelidiki aneka ragam human relationship yang serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan hal-hal yang abstrak dan data-data, konsep-konsep, dan generalisasi yang serba sulit
Segi Purpose
Ilmu Pengetahuan Sosial mengarah pada penanaman BASK (Behavior, attitude, Skill, dan Knowledge).

Ilmu-Ilmu sosial menetapkan kebenaran Ilmiah sebagai focus tujuanya.
Segi Approach
pada pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat intensdisipliner.

pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi obyek studi berdasrkan bidang Ilmu masing-masing
Segi Kerangka kerja
kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial  lebih di arahkan kepada arti paraktisnya dalam mencari alternative pemecahan masalah Sosilal dan dalam menyusun alternatif pengembangan kehidupan ke taraf yang lebih tinggi.

Ilmu-Ilmu Sosial di arahkan kepada pengembangan teori dan prinsip Ilmiah