100
KONSEP PENGANTAR PENDIDIKAN
No
|
|
|
1
|
Pendidikan
|
Segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup.
|
2
|
Pendidikan
Sebagai Proses Transformasi Budaya
|
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi
ke generasi yang lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam
suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat dimana
seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan – kebiasaan tertentu,
larangan – larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki
oleh masyarakat. Hal – hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara
menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan
seterusnya.
|
3
|
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
|
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan terencana untuk membekali
peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik
diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara,hal
ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2.
|
4
|
Pendidikan
sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
|
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga
memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kerja.
|
5
|
Antropologi
|
Studi
tentang asal-usul perkembangan, karakteristis jenis (spesies) manusia/ studi
tentang ras manusia.
|
6
|
Budaya
|
Seperangkat
cara hidup (berbuat dan berfikir) yang diperoleh melalui proses belajar, yang
memberi ciri pada setiap keputusan kelompok.
|
7
|
Psikologi
|
Ilmu
yag mempelajari perilaku dan proses-proses mental manusia.
|
8
|
Animal Sosiale
|
Binantang
yang hidup bermasyarakat.
|
9
|
Sosiologi
|
Ilmu
yang mempelajari struktur dan dinamika sosial.
|
10
|
Enkulturasi
|
Proses
pemindahan budaya dari generasi ke generasi.
|
11
|
Ekologi
Pendidikan
|
Lingkungan
tempat berlangsungya pendidikan.
|
12
|
Politika
|
Studi
tentang pemerintahan negara
|
13
|
Civilisasi
|
Proses
menjadi warga negara yang diharapkan.
|
14
|
Ekonomika
|
Studi
tentang upaya manusia memperoleh kemkmuran materiil manusia.
|
15
|
Animal Economicus
|
Binatang
yang terus berusaha memperoleh kemakmuran materiil.
|
16
|
Filsafat
|
studi
tentang kebenaran alam semesta dan isinya.
|
17
|
Kritis
|
Berfikir
mengungkapka dan memecahkan masalah secara menyeluruh dan mendalam.
|
18
|
Spekulatif
|
Berfikir
menerobos melampui fakta atau data-data yangg tersedia dalam rangka menemukan
hal yang hakiki.
|
19
|
Fenomenologis
|
Berfikir
berawal dari fenomena dan kemudian mencoba terus menguliti,mengurangi atau
mereduksi hal-hal yang tidak penting untuk sampai pada hal yang menjadi
hakekat gari gejala.
|
20
|
Normatif
|
Berfikir
yang tertuju untuk mencari hal-hal yang seharusnya.
|
21
|
Epistemologi
|
Pengetahuan
yang benar mlalui mata batin atau pikiran/instuisi.
|
22
|
Aksiologi
|
Manusia
diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang bersumber dari Tuhan atau kekuatan
rohaniah dari alam.
|
23
|
Humanisasi
|
Proses
mewujudkan kemanusiaan atau proses menuju tercapainya manusia yang seutuhnya.
|
24
|
Pendekatan
Sistem
|
Cara-cara
berfikir dan bekerja yang menggunakan konsep-konsep teori sistem yang relevan
dalam memecahkan masalah.
|
25
|
Lingkungan
Proksimal
|
Lingkungan
yang didasari oleh sistem.
|
26
|
Lingkungan
Distal
|
Lingkungan
yang tidak di dasari oleh sistem.
|
27
|
Pendidikan
Nasional
|
SIstem
pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu negara kebangsaan atau negara
nasional dalam rangka mewujudkan hak menentukan nasib sendiri bangsa dalam
bidang pendidikan.
|
28
|
Supra
Sistem Sekolah
|
Lingkungan
secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap
penyelenggaraan keseluruhan kegiatan sekolah sebagai organisasi formal
pendidikan.
|
29
|
Teori
Pendidikan
|
Sebuah
sistem konsep-konsep yang terpadu,menerangkan dan prediktif tentang
peristiwa-peristiwa pendidikan.
|
30
|
Kemampuan
Kognitif
|
Kemampuan
mengenal dunia sekelilingnya.
|
31
|
Kemampuan
Afektif
|
Kemampuan
mengalami dan menghayati nilai-nilai suatu hal.
|
32
|
Kemampuan
Psikomotorik
|
Kemampuan
motorik menggiatkan dan mengkoordinasi geraka.
|
33
|
Lingkungan
Belajar
|
Situasi yang turut serta mempengaruhi kegiatan
belajar seseorang.
|
34
|
Pendidik
|
Orang
yang turut serta membantu terselenggaranya kegiatan belajar seorang individu.
|
35
|
Gaya
Nomotetis
|
Pandangan
sosiologis yang menekankan pada pentingnya institusi, peranan-peranan sosial
dan harpan sosial dalam kehidupan manusia.
|
36
|
Gaya
Ideografis
|
Pandangan
psikologis pada pentingnya kehidupan manusia individu dengan kepribadian dan
kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan potens-potensi yang dimilikinya.
|
37
|
Gaya
Transaksional
|
Pandangan
interdisipliner ilmu-ilmu tingkah laku ynag menekankan pada pentingnya
keserasian hubungan sosial atau interaksi sosial antar ribadi dalam kehidupan
manusia.
|
38
|
Pendidikan
Nasional
|
Pendidikan
yang berdasarkan pancasila dan UUD 45’ yang berakar pad anilai-nilai agama,
kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
|
39
|
Didaktik
|
Studi
tentang prinsip-prinsip umum cra
mengajar.
|
40
|
Metodik
|
Studi
tentang prinsip-prinsip khusus cara-cara mengajar sesuatu bidang studi atau
mata pelajaran.
|
41
|
Keluarga
|
Lembaga
pendidikan yang pertama dan utama, karen dalam keluargalah manusia
dilahirkan, berkembang menjadi dewasa didalam keluarga akan tercipta
watak,budi pekerti dan kepribadian.
|
42
|
Masyarakat
|
Salah
satu lembaga pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi
seseorang.
|
43
|
Pendidikan
Kemasyarakatan
|
Usaha
sadar yang juga memberikan kemungkinan perkembangan sosial, kultural
keagamaan, keterampilan, keahlian yang dapat dimnfaatkan oleh rakyat untuk
mengmabangkan dirinya dan membangun masyarakat.
|
44
|
Pendidikan
Informal
|
Pendidikan
luar sekolah yang tidak dilembagakan.
|
45
|
Pendidikan
Formal
|
Pendidikan
yang dilembagakan secara resmi oleh pemerintah.
|
46
|
Pendidikan
non Formal
|
Penddikan
luar sekolah yang dilembagakan.
|
47
|
Pendidikan
Sekolah
|
Prndidikan
disekolah yang teratur dan sisematis, mempunyai jenjang dan dibagi dalam
waktu tertentu yang berlangsung dari TK hingga PT.
|
48
|
Tanggung
Jawab
|
Kesediaan
untuk menanggung segenap akibat dari perbuautan ayng menuntut jawab yang
telah dilakukannya.
|
49
|
Rasa
Kebebasan
|
Tidak
merasa terikat oleh sesuatu tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
|
50
|
Kewajiban
dan Hak
|
Kewajiban
ada karena adanya pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
|
51
|
Pengembangan
yang Utuh
|
Pengembangan
dimensi hakikat manusia itu terjadi secara utuh antara jasmani dan rohani,
antara dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan dan keberaaman antara
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
|
52
|
Pengembangan
yang Tidak Utuh
|
Proses
pengembangan dimensi hakikat manudia yang tidak seimbang antara dimensi satu
dengan dimensi lainnya.
|
53
|
Kata
Hati
|
Kemampun
membuat keputusan tentang yang terbaik atau benar dan yang buruk atau alah
bagi manusia sebagai manusia.
|
54
|
Kemampuan
Bereksistensi
|
Kemampuan
manusia menempatkan diri dan dapat menembus atau menerobos serta mengatasi
batas-batas yang membelenggu dirinya.
|
55
|
Kemampuan
Menyadari Diri
|
Kemampuan
manusia untuk menyadari dirinya bahwa dirinya memiliki karakteristik atau
ciri khas tersendiri.
|
56
|
Fasilitator
|
Orang
yang menyediakan dirinya untuk memberikan jalan bagi kelacaran pross belajar
sendiri siswa.
|
57
|
Motivator
|
Orang
yang mampu membangkitkan minat siswa untuk terus giat belajar sendiri
menggunakan semua alat darinya.
|
58
|
Konselor
|
Orang
yang dapat membantu siswa menetukan dan mengatasi sendiri masalah-masalah
yang dihadapi setiap siswa dalam kegiatannya belajar sendiri.
|
59
|
Progesivisme
|
Gerakan
pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan sekolah dimana
berpusat pada anak.
|
60
|
Perennalisme
|
Gerakan
pendidikan yang memeprtahankan bahwa nila-nilai universal itu ada dan bahwa
pendidikan hendaknya merupsksn suatu pencarian dan penanaman
kebenaran-keebenaran dan nilai-nilai tersebut.
|
61
|
Pendidikan
Seumur Hidup
|
Sebuah
sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangakan keseluruhan
peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam
keseluruhan hidup manusia.
|
62
|
Profesi
|
Merupakan
suatu pekerjaan yang hanya boleh dilakukan oleh SDM yang telah dipersiapkan
secara khusus untuk menangani pekerjaan tersebut.
|
63
|
Nasionalisme
Liberal
|
Memperjuangkan
kemerdekaan perseorangan dari kekuasaan kolektif.
|
64
|
Nasionalisme
Kerakyatan
|
Nasionalisme
persatuan yang memeperjuangkan kebebasan kolektif yang berkembang menuju pada
kesetiaan kepada persatuan rakyat mengatasi kesetiaan kepada perseorangan.
|
65
|
Nasionalisme
Totaliter
|
Nasionalisme
Integral, mengedepankan kekuasaan dan keutamaan mutlak mesyarakat nasional
daripada idividu.
|
66
|
Pendidikan
Sesuai dengan Alam
|
Pendiidkn
yang mengembangkan pembawaan atau bakat anak yang pada dasarny adalah baik.
|
67
|
Pendidikan
Negatif
|
Pendidikan
yang tidak ditujukan untuk memeprsiapkan hidup dalam masyarakat yang ada.
|
68
|
Manusia
|
Makhluk yang terus berkembang, baik secara jasmani maupun rohani.
|
69
|
Tujuan
Pendidikan dalam Arti Sempit
|
Bimbingan
yang diberikan orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaannya
|
70
|
Tujuan
Pendidikan dalam Arti Luas
|
Usaha manusia
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya sepanjang hayat.
|
71
|
Tujuan
Seketika/Insidental
|
Tujuan yang
timbul secara kebetulan, secara mendadak dan hanya bersifat sesaat. Melalui tujuan-tujuan insidental seperti ini, akan diperoleh
pengetahuan dan pengalaman langsung yang erat hubungannya dengan kehidupan
dimasa yang akan datang.
|
72
|
Tujuan
Sementara
|
Tujuan
pendidikan yang dicapai seseorang pada setiap fase perkembangan.
|
73
|
Tujuan
Tak Lengkap
|
Tujuan yang
hanya membahas tentang salah satu aspek pendidikan. Tujuan ini erat hubungannya dengan aspek-aspek pendidikanyang
akan membentuk aspek-aspek kepribadian manusia, sepertimisalnya aspek-aspek
pendidikan yaitu kecerdasan, moral, sosial,keagamaan, estetika, dan
sebagainya.
|
74
|
Tujuan
Perantara
|
Alat atau
sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Misalnya saja seseorang yang
bersekolah tujuannya adalah akhirnya adalah lulus, ketika dia naik kelas dari
kelas satu ke kelas dua dan dari kelas dua ke kelas tiga itu merupakan tujuan
intermedier/tujuan perantara.
|
75
|
Teladan
|
Tindakan
pendidik yang disengaja untuk ditiru oleh anak didik, denga maksud melakukan
pembiasaan pada anak.
|
76
|
Perintah
|
Tindakan
pendidik menyuruh anak didik melakukan sesuatu (yang diharapkan) untuk
mencapai tujuan tertentu.
|
77
|
Larangan
|
Tindakan
pendidik menyuruh anak didik untuk tidak melakukan atau menghindari tingkah
laku (tertentu) demi tercapainya tujuan pendidikan.
|
78
|
Teguran
|
Merupakan
tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidikan oleh anak
didik. Biasanya teguran digunakan apabila anak didik tidak atau kurang baik
dalam bertingkah laku belum mengikuti perintah/larangan
|
79
|
Kemungkinan
dan Keharusan Pendidikan
|
Hal-hal yang
menyebabkan dimungkinkan dan diharuskannya pelaksanaan tugas-tugas
pendidikan.
|
80
|
Navitisme
|
Suatu doktrin
filosofis yang berpengaruh besar dalam pemikiran psikologis.. Aliran ini
berpandangan bahwa yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah faktor
keturunan dan pembawaan atau sifat-sifat yang dibawanya sejak lahir.
Pendidikan dan pengalaman hidup lainnya tidak dapat mengubah sifat-sifat
keturunan/pembawaaan manusia. Usaha-usaha mendidik dalam pandangan aliran ini
merupakan usaha yang sia-sia. Karena pandangan pesimis ini, maka aliran ini
dalam dunia pendidikan disebut “Pesimesme pedagogis.”
|
81
|
Naturalisme
|
Nature
artinya alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa
pada dasarnya semua anak (manusia) adalah baik.
|
82
|
Empirisme
|
Berlawanan
dengan aliran nativisme. Kalau dalam nativisme pembawaan atau keturunan
menjadi faktor penentu yang mempengaruhi perkembangan manusia, maka dalam
emperisme yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah lingkungan dan
pengalaman pendidikannya. Pendapat kaum emperis yang optimis ini, di dalam
dunia pendidikan dikenal dengan “optimisme pedagogis”.
|
83
|
Konvergensi
|
Merupakan
respon terhadap pertentangan antara dua aliran ekstrim nativisme dan
emperisme. Konvergensi berusaha untuk mengkompromikan arti penting aspek
keturunan pada satu sisi dan aspek lingkungan di sisi yang lain sebagai
faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.
|
84
|
Belajar
|
Merupakan
komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan
interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun impilisit (tersembunyi).
|
85
|
Impliakasi
Psikologi terhadap Pendidikan
|
Berkembangnya
psikologi pendidikan pendidikan dan diterapkannya landasaan psikologi
pendidikan dalam praktik pendidikan.
|
86
|
Mendidikan
yang Baik
|
Adalah yang
berhasil membantu individu dapat mempetahankan dan meningkatkan mutu hidup.
|
87
|
Kekeliruan-kekeliruan
Mendidik
|
Bentuk-bentuk
kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benar dan atau cara pencapaiannya
tidak tepat. Tujuannya pendidikan dikatakan tidak benar apabila berisi
nilai-nilai hidup yang bersifat mengingkari dan dan merusak harkat dan
martabat manusia sebagai pribadi warga dan hamba Allah.
|
88
|
Bentuk-bentuk kekeliruan idiil mendidik
|
Berupa
kegiatan pendidikan patologis atau demogogis yaitu kegiatan pendidikan yang
salah tujuannya karena norma-norma yang menjadi tujuan pendidikannya
mengandung unsure yang mengingkari kemanusiaan dan bahkan mempropagandakan
dan mendorong pada perbuatan-perbuatan merusak dan menghancurkan nilai-nilai
kemanusiaan. Misalnya melatih pencopet atau penjahat professional.
|
89
|
Manusia sebagai makhluk Tuhan
|
Adalah
makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila, dan religius.
|
90
|
Sistem
|
Berasal bari
bahasa Yunani, yakni systema yang berarti sehimpunan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan .
Istilah sistem merupakan suatu konsep yang bersifat abstrak. Sistem dapat
diartikan sebagai seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling
berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.
|
91
|
Sistem pendidikan
|
Adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu dan
mempunyai hubungan fungsional yang teratur
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
|
92
|
Guru
yang Professional
|
Adalah guru
yang memiliki kemampuan mumpunidalam melaksanakan tugas jabatan guru.
|
93
|
Kompetensi
Pedagogik
|
Kompetensi
ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau
kemampuan yang dimiliki oleh murid melalui berbagai cara. Cara yang utama
yaitu dengan memahami murid melalui perkembangan kognitif murid, merancang
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar
sekaligus pengembangan murid.
|
94
|
Kopetensi
Kepribadian
|
Kompetensi
ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru
profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri,
bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai
akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
|
95
|
Kompetensi Profesional
|
Adalah salah
satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi
pembelajaran secara luas dan mendalam.
|
96
|
Kompetensi Sosial
|
Adalah salah
satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang
baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga kependidikan atau
juga dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
|
97
|
Mendidik
|
Dari segi
isi, mendidik sangat berkaitan dengan moral dan kepribadian. Jika ditinjau
dari segi proses, maka mendidik berkaitan dengan memberikan motivasi untuk
belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi
kesepakatan bersama. Kemudian bila ditilik dari segi strategi dan metode yang
digunakan, mendidik lebih menggunakan keteladan dan pembiasaan.
|
98
|
Membimbing
|
Jika ditinjau
dari segi isi, maka membimbing berkaitan dengan norma dan tata tertib.
Dilihat dari segi prosesnya, maka mendidik dapat dilakukan dengan
menyampaikan atau mentransfer bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan menggunakan strategi dan metode mengajar yang
sesuai dengan perbedaan individual masing-masing siswa. Lalu kalau dilihat
dari strategi dan metode yang digunakan, maka membimbing lebih berupa
pemberian motivasi dan pembinaan.
|
99
|
Melatih
|
Melatih bila
ditinjau dari segi isi adalah berupa keterampilan atau kecakapan hidup (life
skills). Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan dengan menjadi
contoh (role model) dan teladan dalam hal moral dan kepribadian. Sedangkan
bila ditinjau dari strategi dan metode yang dapat digunakan, yaitu melalui
praktik kerja, simulasi, dan magang.
|
100
|
Guru efektif
|
Adalah guru
yang bisa memotivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan semangat
belajar yang tumbuh dari kesadaran diri peserta didik, bukan karena takut
pada gurunya. Istilah guru yang baik dulu lebih banyak digunakan.
|
No comments:
Post a Comment