Cinta, Keluarga dan Kasih Sayang
Judul :Bulan Bugil Bulat
Pengarang : Yanusa Nugroho
Pengantar : Sapardi Djoko Damono
Cetakan : Kedua
Tahun terbit : 2004
Tebal buku : 178 halaman
Pengarang : Yanusa Nugroho
Pengantar : Sapardi Djoko Damono
Cetakan : Kedua
Tahun terbit : 2004
Tebal buku : 178 halaman
Bulan Bugil Bulat adalah kumpulan
cerpen karya Yanusa Nugroho, seorang pengarang kelahiran Surabaya, 2 Januari
1960. Pengarang dari Jawa ini adalah lulusan Fakultas Sastra UI. Selain menulis
cerpen, Yanusa juga dikenal sebagai ‘Dalang Edan’ karena ketertarikannya yang
kuat di bidang seni pewayangan, khususnya wayang kulit. Bahkan VCD wayang
pertamanya, “Dewa Ruci”, menjadi bahan studi di Departemen Teater dan Film,
Universitas Glasgow – Inggris. Cerpen – cerpen Yanusa juga mendapat banyak
penghargaan. Bulan Bugil Bulat adalah kumpulan cerpen Yanusa yang sarat dengan
nilai – nilai kehidupan.
Cerpen “DORRR” menceritakan dua
pemburu bernama Yasin dan Rustam. Yasin dulunya adalah seorang yang gemar
berladang. Namun karena ingin tambahan biaya untuk menikahi Munah, Yasin
beralih profesi menjadi seorang pemburu monyet. Ternyata, berburu justru
membawa bencana bagi Yasin dan Rustam. Dalam cerpen ini, Yanusa berhasil
memainkan emosi para pembaca dan membuat pembaca benar – benar masuk dalam
cerita.
Selanjutnya, cerpen berjudul
“Krrreeoookk…rrk” menceritakan tentang keluarga miskin, Kumis dan Maemunah. Suatu malam, ketujuh anak Kumis dan Maemunah menangis
karena kelaparan. Kumis yang tidak tega melihat anak – anaknya menangis
bergegas berlari ke tempat pemecahan batu, berharap ia dapat menjual batu –
batu tersebut. Di tengah perjalanan, Kumis bertemu dengan Malaikat Mikail yang
kemudian memberinya ilmu untuk mengubah batu menjadi singkong. Cerpen
“Krrreeoookk..rrk” memberikan sebuah pesan bahwa kita harus tetap bekerja keras
bagaimanapun kondisi kita.
Berlatar
suasana Jawa yang kental, cerpen “Kisah Sum – Sabar” akan membawa pembaca pada
kisah cinta Sum dan Sabar, pembantu Ndoro Besar. Kisah cinta mereka tidak
berjalan mulus. Sum telah dilamar oleh Denmas Muda, anak Ndoro Besar. Sabar
sangat kecewa mengetahui hal tersebut, namun dia tak bisa berbuat apa – apa.
Hingga dia menemukan kulit ular yang membuatnya sakti seketika. Sabar dan Sum
merencanakan sesuatu untuk menggagalkan pernikahan tersebut. Dengan bantuan
kulit ular, Sabar membunuh Mbah dukun yang dipercaya sebagai pengendali acara
pernikahan. Pernikahan menjadi kacau balau.
Bu
Guru Dwita, merupakan cerpen dengan tema cerita sederhana. Menceritakan Bu
Dwita, guru bahasa Indonesia di sebuah SMP yang hari itu tengah berulang tahun.
Bu Dwita adalah orang yang ramah dan penuh perhatian. Dia bahkan menjadi tempat
berkeluh kesah para muridnya. Hari itu ulangan bahasa Indonesia.
Bu Dwita memberi tugas mengarang kepada para muridnya. Ternyata murid – murid
Bu Dwita tengah menyiapkan kejutan untuk guru yang sangat penuh kasih saying
dan kelembutan itu.
Cerpen – cerpen Yanusa dalam buku
ini menggunakan tema – tema cerita sederhana yang sarat dengan nilai – nilai kehidupan, bahkan
mengajak pembaca untuk berpikir kritis. Tapi sayang, ada isinya yang kurang
masuk akal, begitu juga dengan penggunaan beberapa bahasa daerah yang kurang
dipahami oleh pembaca. Meskipun demikian, buku ini cocok untuk dibaca oleh
remaja dan orang tua.
Kepanjen, 27 September 2013
Resensator,
Andrean Yoga Pratama
No comments:
Post a Comment