Cinta, Pengorbanan dan Takdir
Judul : Parmin Penulis : Jujur Prananto
Penerbit : Buku Kompas
Tahun terbit : 2002
Cetakan : Pertama
Parmin merupakan salah
satu kumpulan cerpen karya milik Jujur Prananto. Jujur Prananto adalah penulis
yang selalu menggabungkan kisah nyata kehidupan manusia dengan dibumbui
inspirasi-inspirasi di sekitarnya. Ia lahir di Salatiga, 30 Juni 1960. Selain
menulis cerpen, ia juga pernah menulis beberapa skenario film di awal tahun
1990-an. Serial skenarionya mendapat predikat Best Teleplay pada FSI 1994.
Kumpulan cerpen Parmin ini banyak yang terinspirasi dari
kehidupan-kehidupan sekitar, seperti cerpen berjudul “Nasip Seorang Pendengar
Setia”. Cerpen ini menceritakan tentang seorang pendengar yang harus selalu
tertawa ketika mendengar bosnya menceritakan lelucon. Lelucon yang sebenarnya
tidak lucu, tetapi ia harus tertawa hidup dibawah tekanan seperti ini membuat
ia masuk rumah sakit dengan penyakit yang tidak bisa dideteksi oleh dokter.
Cerpen “Nasip Seorang Pendengar Setia” merupakan contoh
potret kehidupan nyata manusia yang dikaji dalam bentuk cerpen. Selain itu masih
ada cerpen “Perjalanan Dua Pencari Alamat” yang menceritakan perjuangan seorang
isteri yang mencari alamat tempat suaminya pergi merantau. Hanya berbekal
secarik kertas berisi alamat, sang istri mencari sampai ratusan mil jauhnya.
Harapannya meredup ketika tempat suaminya tinggal sudah terbakar satu tahun
lalu dan sekarang dibangun menjadi rumah susun (rusun), sedangkan penghuninya
yang dulu tidak diketahui keberadaannya sekarang. Tiga tahun kemudian, ada
seorang anak mencari alamat sang ibu yang pergi merantau. Ternyata anak
tersebut adalah anak dari si istri yang tidak kunjung pulang mencari alamat
suami.
Cerpen lainnya yaitu “Paduan Suara” yang menceritakan
seorang pelatih vokal bernama Sugeng yang ditugaskan Gubernur untuk melatih
grup vokal Pemda setempat. Penyesalannya karena menuruti semua perkataan
Gubernur hanya karena kedudukan dan pangkatnya. Akhirnya usah selama
berbulan-bulan sia-sia karena suara buruk milik anak Gubernur.
Ada juga cerpen lain, seperti cerpen “Reuni” yang
menceritakan tentang Kemal yang datang mengunjungi makam leluhurnya. Di tempat
pemakaman tersebut ia bertemu seorang juru kunci yang tanpa diduga adalah
saudara dari ibunya. Tidak lama kemudian, datang suami istri yang juga
mengunjungi makam tersebut dan tidak diduga-duga, sepasang suami istri tersebut
adalah saudara jauh Kemal. Mereka mempunyai anak yang ternyata adalah rekan
kerja Kemal. Kejadian yang tidak disengaja itu membuat mereka semua tertawa.
Dari sekian banyak contoh cerpen Parmin, banyak segi-segi
kehidupan yang dapat dicontoh. Jujur Prananto dalam menulis karya-karyanya
selalu menggunakan bahasa yang ringan, tidak berbelit-belit serta dapat dibaca
oleh semua golongan umur. Selain itu topik dari cerpen-cerpen tersebut mudah
dipahami. Sayangnya, cover buku ini tidak terlalu menarik minat pembaca. Selain
itu gambar-gambar pada setiap cerpen tidak berwarna dan kurang jelas, sehingga
pembaca merasa bosan. Namun tetap saja, buku ini dianjurkan untuk semua
kalangan karena kandungan cerpen yang menarik.
Kepanjen,
27 September 2013
Resensator
Ester
Kristina Dewi
No comments:
Post a Comment