Banyak Cerita Dalam Cemara
Judul : Cemara
Pengarang : Hamsad Rangkuti
Editor : Nasiruddin
Tahun
terbit : 1982
Penerbit : Grafiti Pers
Cetakan : Cetakan kedua, 2004
Tebal
buku : 198 halaman
Cemara
adalah satu buku cerpen yang diterbitkan oleh Grafiti Pers dikemas menarik,
ringan dan bagus. Cerpen ini merupakan hasil karya dari Hamsad Rangkuti lahir
pada 7 Mei 1943 di Titikuning, Medan Sumatera Utara. Anak keempat dari enam
bersaudara ini hidup menderita sejak kecil. Ketiadaan biaya membatasi
pendidikan beliau hanya sampai SMA. Sejak 1960 ia menulis cerpen, pada 1964
salah seorang utusan Sumatera Utara ke Konferensi Karyawan Pengarang Indonesia
(KPKI) di Jakarta. Karya Hamsad Rangkuti lainnya seperti Kompas, Mutiara,
Gadis, Sarinah, Kartini, dan Femina.
Cemara
merupakan kumpulan cerpennya yang kedua, setelah lukisan perkawinan, penerbit
Sinar Harapan, 1982. Disuguhkan dengan 20 cerita pendek, salah satunya
yaitu “Nyak Bedah” dalam cerpen ini
diceritakan seseorang penjual nasi uduk yang bernama Nyak Bedah, pada saat itu
dagangan Nyak Bedah sangatlah laris sampai-sampai dia dikerubungi pelanggan,
ibarat Nyak Bedah adalah gula sementara pembeli adalah semutnya. Sampai
akhirnya para pelanggan meninggalkan nasi uduk Nyak Bedah dan Beralih ke roti yang sudah rusak dalam
pembakaran. Nyak Bedah bersedih hati dengan hal itu, tetapi muncul seorang
laki-laki yang menghiburnya dengan walkman yang dimilikinya. Dan akhirnya Nyak
Bedah merasa senang dan melupakan
masalah yang dihadapinya tersebut.
Dan cerita yang
kedua yaitu “Dua Orang Yang Kecewa” cerita ini menceritakan tentang 2 teman
seperjuangan yang bernama Bung Rampan dan Bung Andi Baco, mereka saling bertemu
tetapi tetapi dalam awal pertemuan mereka itu Bung Rampan tidak mengakui siapa
dirinya sebagai teman seperjuangan Bung Andi Baco. Mendengar pengakuan Bung
Rampan tersebut Bung Andi Baco sangatlah kecewa, lalu dia pergi. Sebelum Andi
Baco meninggalkan Rampan dia meninggalkan sebuah amplop yang berisikan uang 3
juta rupiah dan secarik surat. Lalu Bung Rampan membaca surat tersebut, ternyata
ia merasa dilecehkan oleh Baco dalam surat itu. Bung Rampan pun tidak terima
dengan hal itu lalu mencari Bung Andi Baco.
Yang ketiga yaitu “Anak Menjangan” dalam cerita ini
ada 3 anak yang hendak pergi mencari rumput di dalam hutan. Dalam hutan itu
mereka menemuka seekor anak menjangan yang terjerat oleh jeratan pemburu,
mereka akan membebaskan anak menjangan itu tetapi mereka terlambat karena sang
pemburu sudah datang untuk mengambil hasil jeratannya. Banyak cerita ini yang
menarik dan bagus, sampai akhirnya mereka berhasil menyelamatkan anak menjangan
tersebut dengan menukarkan seekor kambing betina.
Dan yang terakhir adalah “Musuh Petani” dalam cerita
ini dicaritakan seorang reporter yang sedang melakukan penelitian tentang musuh
petani, maka dari itu reporter itupun pergi ke desa untuk mendapatkan informasi
tentang itu. Musuh petani itu adalah babi-babi yang turun dari puncak gunung
karena terkena badai hujan yang sangat besar, dia memotret setiap kejadian yang
menarik untuk menjadi bahan laporannya. Setelah beberapa hari reporter itu
berada di desa dia mengetahui bahwa musuh dari para petani bukan hanya
babi-babi atau hewan yang dapat merusak tanaman petani, tetapi juga para
pengijon, yaitu termasuk Pak Carik, Kepala Unit, Lurah desa dan Staf Kanwil
Transmigran.
Cerita-cerita dalam buku ini sangatlah menarik namun
ada hal yang kurang bagus, yaitu kalimat-kalimat yang sulit dipahami dalam
cerita yang berjudul “Dua Orang Yang Kecewa”.
Alur
cerita dalam buku ini sangat rapid an berurutan sehingga pembaca bisa cepat
memahami isi cerita dalam buku ini. Dan banyak pula nilai-nilai yang dapat kita
ambil dalam buku ini.
Dalam buku ini
Hamsad Rangkuti telah menciptakan beberapa cerita yang sangat menarik, yang
dapat menginspirasi kita.
Dengan kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi
referensi dan menghibur pembaca. Semuga dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
yang membaca buku ini.
Kepanjen, 27 September
2013
Resensator,
Ahmad Abdul Fattah
No comments:
Post a Comment